Mat 25 : 45-51
Ayat
45 berisi tentang sebuah pertanyaan siapa yang menjadi hambaNya untuk memberi
makanan pada orang-orangnya (jiwa-jiwa) pada waktuNya. Dalam pertanyaan ini
mengandung makna yang sangat dalam.
Hamba
yang dimaksud adalah anda yang telah dikategorikan oleh Allah sendiri sebagai
orang yang setia dan bijaksana, Hal ini mengandung arti hanya anda yang dipilih
oleh Allah sebagai hamba yang setia dan bijaksana. Sebaliknya, berarti ada
orang lain yang dikategorikan oleh Allah sendiri sebagai hamba yang tidak setia
dan tidak bijaksana. Hamba yang setia dan bijaksana adalah hamba yang sudah
mengenal dengan baik siapa tuannya dan memiliki prilaku seperti tuannya.
Dengan
menjadi hamba yang setia dan bijaksana, maka si tuan memberikan kuasa /
otoritas atas : 1. orang-orang, 2. memberikan makanan pada orang-orang.
Orang-orang yang dimaksud adalah orang-orang yang masih belum mengenal kasih
Kristus atau jiwa-jiwa. Jiwa-jiwa adalah hati Allah sendiri. Hamba yang setia
dan bijaksana memiliki kuasa untuk mengarahkan, memimpin kepada kebenaran.
Hamba
yang setia dan bijaksana memiliki kuasa untuk memberikan makanan. Makanan apa
yang dimaksud ? Seperti tertulis di Yoh 4 : 34, yaitu melakukan kehendakNya dan
menyelesaikan pekerjaanNya. Mengimpartasikan kebenaran pada dunia dalam setiap
segi kehidupan. Walau ada beban, hambatan, masalah, karyaNya tetap harus
dituntaskan.
Memberikan
makanan pada waktunya….Muncul pertanyaan, emang kapan waktu untuk memberikan
makanan ? Jawabannya, SEKARANG..!!! Lihatlah, orang-orang berada di sekitar
tempat dudukmu saat ini…Hamba yang setia dan bijaksana selalu memberi diri dan
waktunya untuk menyampaikan kebenaran kepada orang lain.
Pertanyaan :
1. Seberapa jauh pengenalan anda terhadap
Tuhan ?
2. Seberapa mirip prilaku anda dengan
prilaku Tuhan ?
3. Yakinkah anda memiliki kuasa dari Allah
? Jelaskan
4. Sudahkah anda menyampaikan kebenaran
pada dunia ? Kapan ? Di mana ?
5. Apakah anda adalah hamba yang setia dan
bijaksana ? Sebenarnya siapa anda ?
Artikel berikutnya:
Hidup Manusia
Artikel berikutnya:
Hidup Manusia